Title: Alice in Kindergarten
Part: 2
Author: Haru Sugisani
Genre: Au. Humour (fail)
Rating: G
Pairing: silahkan temukan sendiri #plak
Warning: bahasa amburadul, gaje dll
A/N: hell yeah ini lanjutannya! Kali ini Hiroto pemeran utamanya XDD
==========================
“Maukah cencei menjadi pendampingku?” Perkataan Shou ini berhasil membuat satu kelas menjadi ribut.
Pasalnya Shou kan sedang galau ditinggal Mei-sensei, kok sudah move on?! Sama laki-laki lagi!
Ditambah lagi dia yang paling ‘normal’ diantara murid yang lain.
Hiroto pun hanya terdiam dengan mata yang membulat. ‘apa-apaan anak ini? Kecil-kecil sudah maho begini?!’
“Nah Hiropon, aku serahkan padamu yah.” sang kepala sekolah sekaligus merangkap kakak sepupu Hiroto itu pun pergi meninggalkan kelas.
“Tu-tunggu Naoki-saaaan.”
blaam. Pintu tertutup.
‘Bagaimana ini? Ini pertama kalinya aku mengajar’ Hiroto doki doki tidak karuan. Dia cemas tidak bisa mengajar dengan baik. Pasalnya dia itu hanya seorang mahasiswa semester dua di jurusan fotografi. Tidak nyambung?
Hiroto sebenarnya dipaksa oleh kakak sepupunya Naoki, untuk sementara menggantikan salah satu guru di TKnya sebelum guru yang baru datang. Awalnya sih Hiroto menolak, tapi setelah diembel-embeli akan diberi kamera keluaran terbaru akhirnya dia setuju saja.
“Jadi bagaimana cencei?” terdengar suara yang membuat Hiroto sadar dari lamunannya.
“EEEEEHHH?!” Hiroto kaget.
“cencei, jadi mau menelimaku tidak?” Tanya Shou sambil menarik-narik celana Hiroto.
“Dengar nak, aku tidak bisa menerimamu.” ucap Hiroto sambil menyentuk puncak kepala Shou.
“Sekarang kembali duduk.”
Shou cemberut lalu duduk dikursinya.
Hiroto menarik napas nya dalam-dalam. “Baiklah anak-anak, karena aku sudah memperkenalkan diri, sekarang bagaimana kalau giliran kalian yang memperkenalkan diri kepadaku?” Ujar Hiroto dengan ceria.
“Baik cenceeeei!” Kompak semuanya.
“Dimulai dari kamu yah,” Hiroto menunjuk salah seorang murid yang berambut hitam dengan bibir yang mirip seperti bibir ikan gurame.
“Aku?” Tanya anak itu. Hiroto mengangguk mantap.
“Halo cencei, namaku Shiroyama Yuu. Sepelti yang cencei liat, aku ini sangat kelen kan?” ucap anak yang bernama Aoi dengan narsisnya lalu kembali duduk dikursinya.
Hiroto hanya tertawa melihat tingkah Aoi itu.
“Selanjutnya,” Ucap Hiroto.
Lalu berdirilah salah seorang anak yang bangkunya disebelah Aoi.
“Halo cencei, namaku Matsumoto Luki. Dan ini Chucky boneka kesayanganku.” anak yang menyebut dirinya Luki itu pun mengangkat boneka Chucky nya. Hiroto bergidik ngeri melihat boneka menyeramkan itu.
“salam kenal Luki-chan” ucap Hiroto dengan muka horor.
“Luuuki cencei, Luuuki!!” protes anak itu.
“Iya, aku kan bilang Luki.”
“Bukan namaku L-U-K-I!!” anak itu berteriak frustasi.
“maaf sensei, aku mau menyela sebentar. Namanya Ruki bukan Luki. Karena cadel dia tidak bisa menyebut namanya dengan benar.” celetuk seorang anak yang kebetulan tidak cadel.
“oh? Aku minta maaf Ruki-chan.” Hiroto membungkuk meminta maaf. Ruki hanya menggembungkan pipinya.
“celang gililanku! Namaku Mulai Naoyuki, cencei bica memanggilku Nao. Aku cangat cuka cekali makan, impianku membuka lestolan yang becar dan Kai-kun menjadi kokinya!” ujar Nao bersemangat.
“salam kenal Nao-chan. Selanjutnya,”
“Salam kenal sensei. Namaku Uke Kai. Walaupun namaku Uke tapi sebenarnya aku ini seme nya Nao. Aku sangat ingin menjadi koki nomor satu. Terimakasih.” Ujar anak yang tidak cadel tadi memperkenalkan dirinya yang berhasil membuat Hiroto syok.
‘apa-apaan ini?! Darimana dia tau istilah seme uke?!’
“haro cencei. Namaku Amano Tola. Cita-cintaku ingin menjadi guru seperti cencei. Dan menikahi Cagacchi hehe” ucap Tora yang berhasil membuat sebuah buku melayang kekepalanya dari arah Saga.
‘ya Tuhan ada apa dengan anak-anak ini?’ Hiroto sudah tidal tahu lagi harus berbuat apa.
“namaku Cakamoto Caga. Aku sangat menyukai Chou-kun, jadi jangan coba-coba melebutnya daliku.” Saga mendelik. Hiroto headbang.
“Namaku Kohara Chou. Aku cangat cuka dengan orang yang imut ceperti cencei hee.” muka Shou bersemu merah.
‘ YA TUHAN TOLONG HAMBAMU INI!!’ Hiroto sekarang sedang mojok.
***
Akhirnya perkenalan yang amat panjang dengan 20 muridnya sudah selesai.
“Pesan sensei mulai dari sekarang kalian harus mencari teman perempuan, kalau bisa jadikan pacar!” Ujar Hiroto saking stres nya menyuruh anak 5 tahun untuk mencari pacar ckckck.
“Tapi tidak ada anak perempuan disini sensei!” Ujar Kai.
“eeh?” Dan Hiroto pun menyadari bahwa semua muridnya itu laki-laki. Pantas saja pada maho pikirnya.
====*tamat/bersambung?====